Sungai Pekalen tidak bisa dilepaskan dari sejarah Probolinggo. Sungai yang bersumber dari dua gunung yaitu Gunung Argopuro dan Gunung Lemongan, pada masa Kerajaan Mojopahit 1293 – 1478, Kali Pekalen bernama PAKAILENAN yang berarti “aliran“. Dihulu sungai ada peninggalan berupa candi yang bernama CANDI KEDATON. Konon, candi tersebut adalah istana sebagai tempat persinggahan, dan tempatnya mandinya sang DEWI RENGGANIS.
Pada masa Kolonialisme antara tahun 1743 – 1942, aliran Sungai Pekalen di manfaatkan oleh Kolonial untuk pengairan kebun milik Belanda. kemudian di bangunlah Dam 8 pada tahun 1800 yang juga dialirkan sebagai sumber air bersih bagi sebagian masyarakat di sekitar Maron dan sekitarnya. Pada masa sekarang, Sungai Pekalen masih dipergunakan sebagai pengairan sawah milik masyarakat mulai dari wilayah Maron menuju Pajarakan dan dari Maron menuju ke Tegal Siwalan dan Leces.
Sehingga tidak berlebihan jika nama Pekalen kami abadikan saat sungai legenda ini kami jadikan wisata arung jeram dengan brand name PEKALEN RAFTING.